Jumat, 19 Agustus 2011

Ketua Umum PKPI Sutiyoso "Kembalikan Sistem Bernegara Ke Pancasila"

Bang yos
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso mengatakan bahwa proses pembangunan yang berlangsung di Indonesia selalu menitik beratkan pada pembangunan fisik. “Akibatnya pembangunan ekonomi yang dilakukan lebih mengarah kepada kepentingan para pemodal dan kepentingan pihak asing,” hal itu dikemukakannya dalam Rakornas PKPI yang berlangsung beberapa waktu lalu di Hotel Sahid Jakarta.
Kepemilikan modal asing sangat liberal di Indonesia. “Contohnya 99 persen saham perbankan dimiliki oleh pemodal asing. Itu juga terjadi di sektor strategis seperti keuangan, pangan, energi, minyak dan gas bumi. Ini mengherankan sebab jika hal itu dibiarkan terus menerus  maka hal itu merupakan pengingkaran dari amanat pasal 33 UUD 1945.”
Sutiyoso juga menyesali dhapuskannya pendidikan Pancasila dari kurikulum semua jenjang pendidikan, yang membuat ditinggalkannya nilai-nilai luhur Pancasila seperti musyawarah, toleransi beragama, gotong royong.
Bang Yos Acara PKPI
Karena itu, kata Sutiyoso, PKPI menginginkan adanya perbaikan terhadap sistem pendidikan nasional, perombakan terhadap  sistem birokrasi di lembaga eksekutif. “Perombakan juga perlu dilakukan terhadap sistem hukum dan kelembagaan yudikatif terhadap sistem maupun pejabatnya. Hal yang sama juga perlu dilakukan terhadap sistem legislatif, terutama dalam sistem rekruitmen, recall terhadap anggota legislatif yang melakukan tindakan tercela,”
Sutiyoso dalam Rakornas tersebut menyatakan partainya optimis lolos verifikasi badan hukum oleh Kemenkumham. Persayaratan kepengurusan 100 persen di seluruh provinsi, 75 persen di kabupaten/kota dan 50 persen di kecamatan sudah terpenuhi. Pokoknya kita memastikan lolos dalam verifikasi ini.
“PKP Indonesia, PKP Indonesia menargetkan lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dalam Pemilu 2014 mendatang.  “PKP Indonesia siap menghadapi kemungkinan terburuk, jIka kenaikan PT lebih dari 3 persenpun kita siap. Tapi saya paling tidak kenaiklannya maksimal 3 persenlah," tuntasnya. (Julius)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar