Rabu, 06 Juni 2012

Karangsuwung Sambut Haul Mbah Muqoyim

CIREBON – Warga Tuk, Desa Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, bersiap menyambut haul Mbah Muqoyim. Sejumlah warga terlihat berbenah di sekitar lokasi makam Mbah Muqoyim.
Pengurus makam, Nanang Fahrozi menyebut persiapan dilakukan sejak tiga bulan lalu. Selain bersih-bersih makam, dan membuat tenda, ada juga persiapan anggaran, acara, dan menghubungi keturunannya. Di antaranya yang ada di Ponpes Buntet, Gedongan, Kempek, Pemijen, Benda Kerep dan masih banyak lagi. “Pelaksanaan haulnya berlangsung pada tanggal 9 Juni ini,” katanya dijumpai koran ini di lokasi, Kamis (31/5).
Menurutnya, pada hari haul, akan padat kegiatan sejak pagi. Seperti iring-iringan khitan massal, pelaksanaan khitanan, tahlil setelah duhur. Dilanjut pengajian, diisi Habib Luthfi dari Pekalongan. “Rencananya Habib Luthfi dari Pekalongan, karena masih kerabat sini (Mbah Muqoyim, red). Keluarganya Pak Said juga dihubungi (Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj, red). Dan banyak masyarakat yang akan datang,” ungkapnya.
Di Tuk, kata Nanang, masih ada makam kerabat Mbah Muqoyim yang lain. Yakni Mbah Mutaad, paman Mbah Muqoyim. Dan Mbah Ardisela, di Muara Bengkeng, teman seperjuangan Mbah Muqoyim. Kemudian di lokasi sekitar makam Mbah Muqoyim juga ada makam Raja Sultan Muhamad, dari Keraton Kanoman. “Di sini kompleks ulama besar,” katanya.
Ia menyampaikan haul tahun ini adalah kali ketujuh. Tahun 1960 pernah digelar, tapi tahun berikutnya tidak berlanjut, karena Kiai Umar Anas sebagai penggerak meninggal dunia. “Nah sekarang kita melanjutkan,” ucapnya. Haul, tambah dia, diibaratkan meminta barokah. Karena yang datang pada hari itu keturunannya para ulama dan kiai.
Sementara, Zaini (44), warga Desa Tuk, mengaku senang setiap tahun bisa membantu persiapan haul, ketimbang menganggur di rumah. Semata mengharapkan barokah, karena ini adalah kerja bakti. “Seikhlasnya. Ada rokok dirokok, ada makan ya di makan. Saya sudah tiap tahun,” kata pria tunanetra ini.
Terpisah, Sesepuh Ponpes Benda Kerep Kiai Hasan menyampaikan Mbah Muqoyim adalah ulama besar. Keberadaannya sampai saat ini masih sangat mendapat tempat di hati umat. Termasuk ada satu peninggalannya yang konon sudah tidak lagi ada di Cirebon, tapi Sumatera, yaitu Kalung Macan. “Katanya, Kalung Macan itu sekarang ada di Sumatera. Dan akan kembali untuk membela saat nasib Islam telah terinjak-injak,” ungkapnya. (hen)

Sumber : Radar Cirebon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar