APA jadinya negara ini, jika Komisi Pemberantasan Koropsi (KPK) sudah tak lagi dipercaya oleh rakyat. Bisa-bisa Indonesia ke depan menjadi negara bar-bar. Padahal rakyat sekarang benar-benar menaruh harapan di pundak KPK untuk menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi.
KPK sempat mengalami kejayaan. Waktu itu KPK dipimpin oleh Antasari Azhar. Tapi ketika mantan jaksa itu masuk bui karena terkait kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen, pelan-pelan cayaha untuk menerangi negara ini dari koruptor mulai meredup.
Rakyat masih ingat, hanya seorang Antasari Azhar-lah yang nekat menyeret besan Presiden SBY, Aulia Pohan ke penjara. Namun selepas itu, KPK hanya berani menyentuh kasus-kasus kecil. Buktinya kasus Bank Century saja, hingga saat ini sama sekali terkesan tak terjamah.
Padahal dalam buku terbaru George Aditjondro berjudul ‘Cikeas Kian Menggurita’, jelas disebutkan aliran dana Bank Century. Namun kenyataanya, KPK diam seribu bahasa. “Saya tak meragukan informasi yang ada tulisan buku terbaru George Aditjondro, khususnya soal aliran dana skandal Bank Century,”ujar anggota DPR, Bambang Soesatyo, di gedung DPR, pekan silam.
Bambang menegaskan, para penegak hukum sebenarnya harus punya keberanian untuk menindaklanjuti berbagai informasi dari buku terbaru George Aditjondro. “Buku ini bisa jadi acuan awal, jadi bukan soal skandal Bank Century saja, tapi banyak kasus lain juga dipaparkan oleh buku,"ujarnya.
Soal Skandal Century, kata Bambang, KPK mestinya berani melakukan pembuktiannya di Bank Indonesia. "Jika KPK berani sita buku log, akan ketahuan siapa petugas, berapa yang diantarkan, kemana diantarnya. Dalam kasus Century jelas Rp 5 triliun diambil cash dan itu jelas-jelas melanggar aturan, karena memang tak boleh uang cash diambil terlalu besar,"tambahnya.
Cari Aman
Menurutnya, KPK periode sekarang ini tidak punya nyali untuk mengungkap skandal Bank Century dan cenderung mencari aman dengan hanya mengatakan bahwa terhadap skandal Bank Century belum ditemui indikasi korupsi.
“Jika KPK mengatakan bahwa ada indikasi korupsi, maka KPK akan berhadapan dengan pihak istana, sementara kalau mengatakan tidak ada indikasi korupsi maka akan berhadapan dengan masyarakat,” tuturnya lagi.
Bambang punya keyakinan bahwa skandal Bank Century tetap akan dapat diungkap, sebab jangka waktu ‘kadaluarsa’ skandal Bank Century yang masih panjang. Masih ada 5 periode kepresidenan dan 5 waktu kepemimpinan KPK mendatang. “Saya yakin setelah 2014 atau periode-periode selanjutnya, skandal Bank Century akan terungkap.” Tuntasnya.
Hal senada juga diungkapkan anggota DPR, Eva Sundari. Bahkan dia meragukan KPK, karena KPK yang sudah mendapat data lengkap dari Pansus Century dan BPK saja tidak berani menindaklanjutinya.
Pada saat KPK dipimpin Plt Tumpak Hatorangan Panggabean, skandal Bank Century dinyatakan akan ditindaklanjuti, tetapi sekarang ketika KPK dipimpin oleh Busyro Muqoddas, skandal Bank Century berbeloh arah.
“ Pak Busyro ngomongnya lain. Apalagi September mau pemilihan komisioner KPK, mereka mau cari aman. Tapi nanti saya akan meminta pertanggung jawaban dari komisioner KPK yang mau mencalonkan diri lagi,”tambahnya.
Anggota DPR dari Fraksi PDIP ini juga menegaskan, bahwa pemberantasan korupsi di masa pemerintahan SBY tidak berjalan. Penilaian sejumlah lembaga independen internasional menyebutkan indeks dan peringkat korupsi stagnan. Hal ini membuktikan bahwa pernyataan Presiden SBY pada saat dirinya dilantik, menyatakan akan mengawal proses pemberantasan KKN, ternyata tidak berjalan.
Selain indeks dan peringkat korupsi, Eva menyebutkan ada sejumlah informasi di masyarakat yang terang benderang mengungkapkan adanya dugaan korupsi di lingkaran istana. Salah satunya adalah buku terbaru ‘Cikeas Kian Mengurita’ (CKM) yang ditulis oleh pengamat korupsi George Aditjondro. julius(SR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar