Jumat, 19 Agustus 2011

Bupati Madina, HM Hidayat Batubara "Rakyat Menanti Janji Pria Ulu Rungkut "


 HM Hidayat Batubara dan Drs H Dahlan Nasution
Bupati dan Wakil Bupati Madina

SETELAH melalui perjalanan panjang dan berliku, akhirnya Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), H Gatot Pujo Nugroho ST, melantik Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) terpilih HM Hidayat Batubara SE dan Wakil Bupati Dahlan Hasan Nasution untuk periode 2011-2016.

            Tanggal 28 Juni 2011 lalu, suasana di Gedung Serba Guna Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tidak seperti biasanya. Umbul-umbul dan spanduk serta rangkaian bunga tampak menghiasi sisi kiri dan kanan gedung yang menjadi saksi bisu saat pria kelahiran di Ulu Rungkut, Kotanopan 3 Februari 1970 itu dilantik sebagai Bupati Madina.
            Menjadi pemimpin di tanah kelahiran memang sama sekali tak pernah terbayangkan oleh HM Didayat Batubara SE. Tapi Tuhan berkata lain dan ternyata HM Hidayat Batubara diamanatkan untuk membangun Madina lima tahun ke depan.
            Jauh sebelum dilantik menjadi Bupati Madina, HM Didayat Batubara sempat berbincang-bincang dengan SR. Ketika itu, dia mengatakan bahwa dirinya merasa tertantang untuk mencalonkan diri sebagai bupati Madina.
            Tantangan itu datang setelah dia melihat kondisi masyarakatnya yang jauh tertinggal dengan daerah lain. Saat itulah muncul niatnya untuk membangunan masyarakat Madina. Tak hanya cerdas dalam pendidikan, tapi juga meningkatkan pendapatan ekonomi rakyat Madina.
            Untuk menggapai cita-cita itu, HM Hidayat Batubara mulai rutin berkunjung ke tanah leluhurnya. Dia tak hanya melihat, tapi juga berdialog dengan masyarakat Madina. Padahal ia sendiri tinggal dan mengembangkan usahanya di kota Medan.
            Suatu ketika, sepulang dari kampung halamanya,  di tengah jalan ia melihat seorang pemuda berdiri di tepi jalan. Tanpa ragu lagi, ia menghentikan mobilnya dan menghampiri pemuda itu.
            Setelah berbincang dan mengetahui bahwa pemuda itu hendak ke kota Medan, dengan rendah hati HM Hidayat Batubara mengajak pemuda tadi naik ke mobilnya. Dalam perjalanan ke kota Medan, HM Batubara banyak mendengar cerita tentang kondisi di Madina dari pemuda tersebut.
            “Hati saya miris ketika mendengar bahwa orang tuanya tak mampu membayar uang kuliah, sehingga ia harus meninggalkan bangku kuliahnya,”ujar HM Hidayat Batubara ketika ditemui SR, di kediamanya di kota Medan.
            Dia mengatakan, apa yang dikemukakan oleh pemuda tersebut merupakan salah satu persoalan yang dirasakan oleh masyarakat Madina. Hampir sebagian besar kehidupan masyarakat setempat berada di bawah garis kemiskinan.
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Madina
            Potensi yang tak tergali dan korupsi yang masih mewarnai kehidupan pemerintahan daerah setempat, agaknya mempertegas bahwa kemiskinan di Madina mau tidak mau harus segera diakhiri.
            Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, kata kuncinya adalah menggali potensi yang ada, karena di Madina berbagai potensi dapat digali untuk kemudian ditumbuh-kembangkan.
“Sayangnya, potensi daerah itu digali hanya untuk kepentingan pribadi. Bukan untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat. Selama ini itu yang terjadi. Pemimpin daerah hanya memikirkan dirinya sendiri, sehingga potensi yang sudah digali tak dapat dirasakan oleh rakyat setempat,”katanya.

Membangun Madina
.           Setelah berbulan-bulan keluar masuk kampung, kemudian HM Hidayat merekam apa yang dirasakan oleh rakyat setempat. Sejak saat itu hatinya mulai terpanggil untuk ikut memberikan ilmu yang dimiliknya. Bahkan niatnya untuk membangun Mandailing Natal sudah tak dapat ditawar-tawar lagi.
Tanpa ragu lagi, bersama pasangannya, Drs H Dahlan Nasution, HM Hidayat Batubara bertekad memberikan yang terbaik bagi masyarakat Madina. Bahkan jika suami dari Rita Harahap ini terpilih menjadi Bupati Mandailing Natal, seluruh potensi yang ada di daerah itu akan digali. Tujuannya hanya satu, yaitu mensejahterakan rakyat.
            Bagi HM Hidayat Batubara, menggandeng Drs H Dahlan Nasution sebagai calon wakil bupati, karena mereka memiliki visi yang sama, yaitu ingin memajukan masyarakat Madina yang selama ini belum terjamah oleh pemimpin yang benar. “Jika kelak tuhan meridhoi saya jadi bupati, pemerintah daerah Madina akan saya kelola dengan system managemen swasta,”jelasnya.
            Keberhasilan menagemen swasta sudah tidak dapat dipungkuri lagi. Salah satu contoh nyata adalah ketika Fadel Muhammad menjadi Gubernur Gorontalo. Daerah yang dahulunya ‘tertinggal’, tapi begitu disentuh oleh Fadel Muhammad, Gorontalo langsung menggeliat.
            Berbagai potensi yang ada di Gorontalo berhasil digali oleh Fadel Muhammad.Dan HM Hidayat juga tak menampik jika keberhasilan Fadel Muhammad membangun Gorontalo merupakan salah satu inspirasinya untuk membangun Madina. Artinya, jika kelak ia terpilih, potensi daerah akan terus digali.
            Dalam mengelola seluruh potensi yang ada di Madina, ayah tiga orang putri ini memiliki strategi khusus dalam memasarkannya kelak. “Jika terpilih nanti, prioritas utama saya adalah mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendidikan serta kesehatan masyarakat,”katanya.
Dalam mengurangi angka pengangguran, mantan pengurus Pemuda Pancasila kota Medan ini, tidak ada kata menyerah. “Saya tidak akan menyerah jika bicara soal pengangguran. Saya akan panggil orang-orang pintar untuk mendidik para pemuda di Madina,”tuturnya kemudian.
Untuk program yang satu ini, agaknya tidak ada yang perlu diragukan lagi. HM Hidayat Batubara yang marih gelar sarjana ekonomi di Universitas Sumuatera Utara (USU) Medan ini memiliki jam terbang yang cukup panjang di bidang organisasi kepemudaan.
Dia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua KNPI kota Medan, Ketua I Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2003 hingga 2006 serta sederet organisasi pemuda lainnya.
Meski belum pernah berkecimpung di dunia politik, namun namanya sudah cukup dikenal di kalangan partai politik. Itu sebabnya, ketika dirinya menyatakan siap menjadi calon Bupati Mandailing Natal, buru-buru PKS melamarnya.
Kini, cita-cita itu sudah tercapai. HM Hidayat sudah mengulung lengan baju dan bersama rakyatnya dia akan mewujudkan semua impian itu.maruli ardi siregar (SR)
                                                                                             

1 komentar: